( Anak - Anak di Pekon Canggu Sekala Brak ikut dalam tradisi Malaman Pitu Likukh. Fotografer : Rohimat Zaid Alfarisi) Malaman Pitu Likukh ( malam 27 Ramadhan ) merupakan tradisi masyarakat Lampung khususnya Masyarakat Sekala Brak di Lampung Barat, tradisi Ini dentik degan etnis melayu diantaranya Banjarmasin, Riau, Jambi, dan Bengkulu dan juga Lampung. Ada yang memaknai Tujuh Likur sebagai simbol syukur karena Allah SWT atas anugerah yang diturunkan pada 10 malam terakhir Allah SWT menjanjikan pahala yang berlimpah dengan malam Lailatul Qodar. Bagi Masyarakat Sekala Brak Lampung Barat tradisi memasang tempurung kelapa yang disusun meninggi didepan rumah masing-masing dimaknai sebagai penghormatan pada arwah leluhur yang konon menurut kepercayaan, menjelang Idul Fitri para arwah akan bertandang pulang dan obor atau malaman yang digunakan didepan rumah tersebut sebagai sumber cahaya menerangi setiap sudut kampung sehingga dapat memberikan jalan terang kepada leluhur yang pulan...
OFFICIAL WEBSITE – MELESTARIKAN KEBUDAYAAN LAMPUNG