![]() |
( Anak - Anak di Pekon Canggu Sekala Brak ikut dalam tradisi Malaman Pitu Likukh. Fotografer : Rohimat Zaid Alfarisi) |
Bagi Masyarakat Sekala Brak Lampung Barat tradisi memasang tempurung kelapa yang disusun meninggi didepan rumah masing-masing dimaknai sebagai penghormatan pada arwah leluhur yang konon menurut kepercayaan, menjelang Idul Fitri para arwah akan bertandang pulang dan obor atau malaman yang digunakan didepan rumah tersebut sebagai sumber cahaya menerangi setiap sudut kampung sehingga dapat memberikan jalan terang kepada leluhur yang pulang.
![]() |
( Suasana Malaman Pitu Likogh di Pekon Canggu Sekala Brak Fotografer : Rohimat Zaid Alfarisi ) |
Batok bersusun tersebut pada malam seusai berbuka puasa akan dinyalakan seiring dengan dilantunkan doa-doa yang dipanjatkan untuk mengirim arwah leluhur mereka. Tidak hanya batok kelapa yang digunakan, obor juga ikut meramaikan malam Pitu Likur di daerah ini sehingga terlihat jalur lintas barat yang berada di permukiman warga terang dengan cahaya bakaran tempurung kelapa dan obor tersebut.
Terlepas dari pemaknaan dari tradisi malaman pitu likukh diatas, kita berharap cahaya malaman itu dapat meyinari hati kita, sebagai pencerah batin kita menyongsong cahaya Matahari dipagi Hari Idul Fitri. ( Wallohualam )
Sebuah tradisi uang unik dan menarik untuk dikaji lebih lanjut
ReplyDelete