Prof Eko Suponyono secara khusus mengundang Pangeran Alprinse karena beliau begitu bersahabat, setiap kali profesor ke jakarta, selalu pangeran yang menemaninya makan dan jalan-jalan, juga termasuk kalau ada kegiatan seminar, maupun saat promosi doktor dan profesornya, Pangeran datang ditemani pengasuhnya minan fitri dari Marga Keratuan Way Handak Lampung Selatan, sampai di semarang disambut Panglima Panggittokh Alam Tanggamus Hengky Ashnari SH, MH, yg seharinya adalah anggota DPR Kab. Klaten, panglima menemani pangeran saat pengukuhan guru besar Prof. Eko Soponyono SH. MH di Universitas Diponegoro.
Didalam acara pengukuhannya, pada hari Sabtu (9/9/2017), Prof. Eko Soponyono membacakan orasi terkait hasil penelitiannya dengan judul Hikmah Alquran Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Demi Mewujudkan Keadilan Religius. Penelitian Prof. Eko itu terinspirasi penyusunan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru untuk menggantikan KUHP peninggalan pemerintah kolonial Belanda.
Menurut ketua Senat Undip Prof. Sunarso, dengan dikukuhkannya Prof. Eko sebagai guru besar, praktis saat ini Undip telah memiliki 108 guru besar. Ke-108 guru besar itu, empat di antaranya berstatus sebagai dosen tidak tetap, sementara sisanya berstatus aktif.
Untuk Prof. Eko Soponyono akan dianugerahi sebagai Guru Besar Nomor Induk Dosen Khusus (NIDK) yang pertama di Undip. Gelar NIDK diberikan kepada dosen yang sudah berusia lanjut tapi masih memiliki dedikasi yang sangat baik terhadap kampus.
Atas rasa bangga dan penghargaan setingginya terhadap Profesor Eko, Pangeran menyampaikan ucapannya secara langsung di hadapan Guru Besar UNDIP itu dengan menggunakan bahasa inggris.
Pangeran Alprinse Syah Pernong memang masih dalam masa anak-anak, namun ia sudah mulai belajar menghargai, menghormati, tampil percaya diri, dan bersikap baik pada siapa pun, itulah yang selalu ditanamkan ayahandanya SPDB Pangeran Edward Syah Pernong dan Ibunda Ratunya. Sang Pangeran adalah Harapan segenap masyarakat adatnya yang sejak dini harus menyerap sebanyak-banyaknya ilmu pengetahuan untuk bekal dimasa depan, meneruskan perjuangan leluhurnya, melanjutkan langkah akan (ayahanda) nya, sebagai Raja di Sekala Brak Kepaksian Pernong.
Comments
Post a Comment