![]() |
Dr. ZULKIFLI HASAN KETUA MPR RI saat memberikan sambutan Dalam Peringatan Hari Lahirnya Pancasila |
Siapa tak kenal Zulkifli Hasan yang saat ini menjabat sebagai Ketua MPR RI, beliau selalu tampil sangat bersemangat saat orasi dalam rangka sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, hampir diberbagai tempat ia selalu hadir langsung demi lebih memasyarakatkan pilar-pilar kebangsaan yakni Pancasila,UUD ’45, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Dibalik kegigihannya tersebut, mungkin banyak yang belum tahu bahwa Zulkifli Hasan - akrab disapa Bang Zul - adalah putra daerah Lampung, kampung halamannya di daerah Sukau Kalianda Lampung Selatan yang saat ini bupatinya adalah Zainuddin Hasan adik kandung dari Bang Zul sendiri.
Sebagai perantau dari Lampung, di Jakarta Bang Zul juga dipercaya menjadi Ketua Forum Masyarakat Lampung Perantauan se Pulau Jawa, karena sosoknya yang peduli terhadap masyarakat dan juga adat istiadat.
Secara adat, kampung kelahiran Bang Zulkifli Hasan masuk dalam wilayah adat Marga Dantaran Way Handak, ia dibesarkan di kaki Gunung Rajabasa, tepatnya di pekon Pisang Kecamatan Penengahan Way Handak Lampung Selatan.
Selain itu juga Bang Zul sendiri mengaku, setelah banyak menggali referensi ia dapat menyimpulkan bahwa kampung halamannya di Sukau, Kalianda, Lampung Selatan berasal dari daerah Sukau yang ada di Sekala Brak, nama Sukau tetap dipakai sebagai pengingat asal muasal. "Di sini dan kampung saya tidak ada bedanya. Bahasa, adat kebudayaan, dan wajahnya (masyarakatnya) sama," paparnya. Secara defacto banyak catatan maupun kisah yang dipegang oleh masyarakat Lampung mengenai keterangan bahwa memang penduduk Kerajaan Sekala Brak di dataran Belalau (kini Lampung Barat) banyak yang bepertualang, menyebar membesarkan adat ke setiap penjuru daerah Lampung dan Komering dengan mengikuti aliran way (sungai), salah satunya sampai ke wilayah selatan tanah Lampung yang kemudian seiring perkembangannya mereka membentuk suatu Marga adat dan Kebandaran Adat yang masing-masing dipimpin oleh seorang bangsawan keturunan Sekala Brak, sebagai sebuah wadah dan upaya pemersatu mereka, dan ditempat yang baru itu pula tak jarang mereka menamai daerah-daerah tersebut seperti nama daerah asal mereka di Sekala Brak diantaranya nama Sukau, Canggu, Kenali, Negara Batin, Turgak, dan lainnya.
Dilihat dari kaitan sejarah itulah, dapat dikatakan bahwa Bang Zul adalah anak kandung dari adat istiadat Sekala Brak - Lampung, yang dahulu nenek moyangnya turun dari Sekala Brak menuju Way Handak, oleh karena itu maka simbol – simbol kebesaran dan anugerah sebagai Bangsawan Kerajaan memang pantas disematkan padanya.
Salah satu bentuk kecintaan Bang Zul pada adat istiadat Kerajaan Sekala Brak dan juga budaya Lampung dapat dilihat saat ia menyampaikan sambutan Dalam Upacara Memperingati Hari Pancasila Di Kementerian Luar Negeri, Jakarta (Kamis, 1 Juni 2017), dengan perasaan ta'zimnya sebagai Ulun Lampung / Jelma Lampung ia mengenakan Busana adat Lampung, kepiah tapis dan sarung tapis belipat, serta dilengkapi pula Lencana Adat Kerajaan Sekala Brak Kepaksian Pernong yang tersemat didada kirinya. Itulah sebuah identitas kedaerahan yang ditampilkan oleh Bang Zul tanpa ragu dan malu, bukan sebagai sikap etnosentris tapi justru sebagai bagian dari wajah Kebhinekaan sekaligus keragaman khazanah budaya Nusantara yang muncul kehadapan dunia pada moment yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, yakni peringatan Hari Lahirnya Pancasila.
![]() |
Ketua MPR RI berbusana adat Lampung dan mengenakan Lencana Kepaksian Pernong Sekala Brak. |
Comments
Post a Comment