![]() |
Gubernur Lampung diantarkan dengan Perangkat Kebesaran Adat milik Sultan Sekala Brak Yang Dipertuan Ke XXIII. |
BANDAR LAMPUNG (Lampost.co) -- Kerukunan Masyarakat Batak (Kerabat) Provinsi Lampung menggelar Pagelaran Seni Batak di GOR Saburai, Bandar Lampung, Minggu (3/9/2017). Acara tersebut dihadiri Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo dan Sultan Sekala Bkhak Yang Dipertuan Ke-23 Saibatin Puniakan Dalom Beliau (SPDB) Edward Syah Pernong yang disambut secara adat, yaitu secara Kerajaan Adat Skala Brak dan tarian Tortor asal Batak.
Kegiatan ini merupakan acara puncak dalam memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-72 Republik Indonesia yang telah dimeriahkan dengan gelaran berbagai lomba olahraga, seperti futsal, catur, voli, dan bulutangkis, serta paduan suara, dan lomba vokal solo. Acara tersebut turut dihadiri antara lain Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Bupati Lampung Timur Chusnuniah, Bupati Lampung Tengah Mustafa, dan Plt Bupati Tanggamus Syamsul Hadi dan Forkopimda Lampung, pengurus dan anggota Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) Lampung.
Dalam acara itu, Gubernur turut diberikan selendang dan topi khas batak, yaitu Ulos. Pemberian itu dilanjutkan dengan pembagian trofi bergilir kepada juara umum perlombaan yaitu Kerabat Pesawaran. Gubernur Ridho yang mengenakan pakaian adat Lampung mengatakan Kerabat adalah salah satu kekuatan untuk menjaga keberlangsungan pembangunan di Lampung ini. "Kerabat yang mengembangkan seni budaya Batak di perantauan ini, diminta ikut juga mengembangkan dunia pariwisata," kata Ridho.
Berkaitan itu Gubernur menunjukan komitmennya membuka peluang bagi putra Batak untuk berinvestasi memajukan daerah Lampung untuk kesejahteraan masyarakat. "Lampung membuka kran untuk pengusaha Batak yang ingin mengembangkan usahanya di sini," jelas Ridho.
Sementara Ketua Umum Kerabat Lampung, Donald Harris Sihotang mengapresiasi Gubernur juga Forkopimda dalam menjaga keberagaman. "Bulan Maret 2017 lalu, Lampung meraih penghargaan dari Kemendagri sebagai provinsi terbaik dalam menangani konflik sosial," kata dia.
Tentang seni dan budaya, Donald mengharapkan kegiatan tersebut bisa bermanfaat untuk mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan antar Kerabat dan seluruh suku adat yang berada di Lampung. Terlebih, adat budaya merupakan aspek yang patut terus dihidupkan baik di lingkungan masyarakat maupun pemerintahan.
"Kegiatan ini salah satu upaya Kerabat dalam menjaga keanekaragaman. Indonesia memiliki adat dan budaya yang tersebar. Dan Kerabat terus menjaga keberagaman melalui kekerabatan, saling mengayomi, dan tolong menolong. Itulah Indonesia," ujarnya.
Dalam kesempatan itu Pangeran Edward Syah Pernong diminta oleh Kerabat menyampaikan pesan dan kesan acara seni dan budaya Kerabat. Mantan Kapolda Lampung itu mengapresiasi kreativitas keluarga besar Kerabat dalam menjaga keutuhan budaya dalam bingkai Negara Kesatuan RI. "Budaya dan adat yang beranekaragam ini mampu menyatukan perbedaan suku dan agama," kata Edward.
Siang itu, Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Bkhak menurunkan sejumlah panglima adat dari Tanggamus, Pringsewu, Wayhandak, para punggawa, dan bahatuhur, serta pasukan pencak silat dalam memeriahkan gelar seni budaya Batak.
Comments
Post a Comment