Skip to main content

Kikat Hanuang Bani

HANUANG BANI

Hanuang adalah sosok satwa kambing hutan ataupun kambing gunung yang sangat pemberani, dengan ciri pada umumnya adalah bertanduk ramping, pendek dan melengkung kebelakang, dengan berat badan berkisar 50 s/d 140 kg, dan panjang badan antara 140-180 cm.

Kambing  yang mempunyai nama ilmiah Oreamnos americanus juga kerap disebut rocky mountain goat. Pinggiran kukunya tajam, melingkupi telapak yang lunak di bagian dalam sehingga dapat mencengkeram batu karang. Kemampuan itulah yang membuat kambing jenis ini menjadi hewan yang sangat pemberani.

Tinggi badan hanuang pada usia dewasa bisa mencapai 85-94 cm. Hanuang merupakan satwa yang sangat tangkas, pemberani serta mampu memanjat lereng dan tebing terjal yang biasanya terdapat di ketinggian sekitar 200 meter dari puncak dataran tinggi.

Di Lampung, hanuang banyak ditemukan di bumi Sekala Bghak disekitar wilayah puncak Gunung Pesegi, Kabupaten Lampung Barat.

Diilhami karakter hanuang inilah, pada kisaran tahun 1515 M, para hulu balang, dan para pemberani Kerajaan Sekala Brak memakai simbol dengan ciri khas yang di sebut Kikat (ikat Kepala) "Hanuang Bani”.

Seiring dengan berjalan nya waktu, para hulu balang Kerajaan keluar dari wilayah Kerajaan Sekala Brak di Lampung Barat dengan menyebar ke wilayah selatan, tepatnya di wilayah Way Handak (Kalianda), dan di sekitar pesisir tanah Lampung pada umumnya, guna membesarkan kerajaan dengan memperluas wilayah kerajaan yang memegang teguh adat SaiBatin, yang lazim disebut "ngebujakh mawat mincakh"

Adat Lampung SaiBatin mempunyai artian bahwa, sosok SaiBatin atau Pangeran di turunkan berdasarkan darah garis lurus anak laki-laki yang tertua.

Sebagai lambang dan ciri khas paham adat Lampung SaiBatin di wilayah selatan dan sekitarnya yang sudah turun menurun serta berabad-abad lamanya, kikat Hanuang Bani di pakai oleh masyarakat adat Lampung SaiBatin khususnya di Way Handak (Kalianda).

Berdasarkan "wawarahan" cerita turun menurun  dan sampai dengan saat ini, kikat Hanuang Bani dipercaya mempunyai kekuatan magis yang luar biasa bagi setiap para punggawa yang memakai dan meyakininya.

Yang utama dan bisa di buktikan oleh siapapun saat ini, jika sesorang sudah memakai dan mengenakan kikat Hanuang Bani, hampir dapat dipastikan dalam dirinya akan tumbuh rasa percaya diri, berani dan setia, serta muncul perasaan sayang terhadap sesama kerabat dengan selalu ingin saling melindungi dan menyayangi atau dalam istilah Lampung “seangkonan, sekahutan, seuyunan, dalih sehangguman ”.
Lima Panglima Wilayah Selatan Lampung mengenakan Kikat Hanuang Bani
Foto saat Serah Terima "Kawal Sai Batin" Kepaksian Pernong
Dengan Para Punggawa Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat














Sumber : Panglima Alif Jaya jak Way Handak Marga Ratu

Comments

Popular posts from this blog

Dua Bangsawan Sekala Brak Mendapat Promosi Jabatan di TNI dan POLRI

Masyarakat Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak kembali bersyukur,  karena dua putra terbaiknya mendapatkan amanah yang besar untuk mengabdi pada Negara dan Bangsa. Setelah Brigjend. Pol. Purn. Pangeran Edward Syah Pernong mengabdi menjadi Kapolda di Tanah Lampung,  disusul kemudian  Irjen. Pol. Dang Gusti Dr. Ike Edwin.  Kali ini kehangguman itu berlanjut dengan kenaikan pangkat Atin Tomsi Tohir Balaw yang telah mendapat kepercayaan dari pimpinan Polri berupa promosi jabatan Brigadir Jendral Polisi dengan jabatan baru sebagai Karowassidik Bareskrim Polri.  Teriring Doa kami seluruh keluarga besar semoga selalu Amanah dan dimudahkan serta senantiasa dilindungi Allah SWT dalam tugas yang diemban pada perjalanan karier selanjutnya ke depan. Atin Tomsi bagi kami adalah salah satu putra kebanggaan tanah Lampung, putra sulung dari bapak batin Almarhum H. Kol. CKU M. Tohir Ismail Balaw, SE.MBA., dan Ina Batin Hajjah Maryam Zanariah, BA. binti Pangeran Soehaimi...

Pangeran Alprinse Syah Pernong Hadiri Pengukuhan Guru Besar UNDIP

Prof Eko Suponyono secara khusus mengundang Pangeran Alprinse karena beliau begitu bersahabat, setiap kali profesor ke jakarta, selalu pangeran yang menemaninya makan dan jalan-jalan, juga termasuk kalau ada kegiatan seminar, maupun saat promosi doktor dan profesornya, Pangeran datang ditemani pengasuhnya minan fitri dari Marga Keratuan Way Handak Lampung Selatan,  sampai di semarang disambut Panglima Panggittokh Alam Tanggamus Hengky Ashnari SH, MH, yg seharinya adalah anggota DPR Kab. Klaten, panglima menemani pangeran saat pengukuhan guru besar Prof. Eko Soponyono SH. MH di Universitas Diponegoro. Didalam acara pengukuhannya, pada hari S abtu (9/9/2017),  Prof. Eko Soponyono membacakan orasi terkait hasil penelitiannya dengan judul Hikmah Alquran Dalam Pembaharuan Hukum Pidana Demi Mewujudkan Keadilan Religius. Penelitian Prof. Eko itu terinspirasi penyusunan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) yang baru untuk menggantikan KUHP peninggalan pemerintah kolon...

PANGERAN SUHAIMI

Pangeran Suhaimi Mengabdi Untuk Negara dan Adat Istiadat Sultan Pangeran Suhaimi Pangeran Suhaimi adalah salah satu putra terbaik dari bumi Lampung, beliau lahir di Kecamatan Belalau Lampung Utara (kala itu) pada tahun 1908, beliau adalah putra Depati Merah Dani atau dikenal Hi. Harmain gelar Sultan Makmur. Pangeran Suhaimi Dimakamkan dalam suatu upacara militer di Taman Makam Pahlawan Kedaton Bandar Lampung. Bertindak sebagai inspektur Upacara adalah Kasi Politik Korem 043 Garuda Hitam Mayor Yusuf, serta dihadiri oleh Sekwilda Alimudin Umar, SH yang mewakili Gubernur Lampung dan juga salah seorang keluarga besar dari Pangeran Suhaimi. Turut hadir juga dalam upacara pemakaman Walikotamadya Drs. Zulkarnain Subing, Ketua DPRD Kodya Bandar Lampung. Adalah Pangeran Suhaimi salah satu putera daerah yang meninggalkan jejak pengabdian untuk tanah Lampung, baik selaku abdi masyarakat dalam pemerintahan begitu juga sebagai pejuang dalam pertempuran melawan penjajah. Selain i...