PAGELARAN
SENI BUDAYA BUMI SEKALA BRAK
DI
ANJUNGAN LAMPUNG TMII
![]() |
PUTRI SINDI |
Kisah dari
Kerajaan Adat Paksi Pak Sekala Brak ( Bumi Sekala Brak ) ditampilkan di
Anjungan Lampung Taman Mini Indonesia Indah pada minggu 23 April 2017,
Pagelaran Seni Budaya yang diselenggarakan kerjasama antara UPTD Balai
Pengelola Anjungan Lampung dengan Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui
Dinas Pariwisata. Acara dilaksanakan bertepatan dengan Pekan HUT TMII ke 42 ini
menampilkan beragam pertunjukan, diantaranya
Group Marawis, Tari Gajah dari anak-anak Diklat Anjungan Lampung, Tari
Sigeh Penguten, Tari Sekura Sanak, Tari Bedana Kipas dan puncaknya ditampilkan
Sendratari Putri Sindi yang berdurasi 15 Menit hasil kreasi dari Koreografer Lampung
asal Liwa Sekala Brak yaitu Novan Saliwa.
Sendratari Putri
Sindi ini mengangkat kisah dari serpihan sejarah Lampung, khususnya Sekala
Brak, yang berlatar zaman Sekala Brak pada masa awal masuknya islam ke Bumi
Sekala Brak. Pada saat Kerajaan Sekala Brak Kuno berhasil ditaklukkan oleh Para
Maulana Pendakwah Islam lantaran Sang Raja/ Ratu Sekeghumong menolak dan hendak
menyingkirkan para pendakwah. Maka dengan izin dan pertolongan Alloh SWT para
Maulana dari Pasai ini ( Umpu Pernong, Umpu Belunguh, Umpu Nyerupa dan Umpu
Jalan Di Way ) berhasil mengambil hati para penduduk sekala brak kemudian
membentuk pasukan untuk menundukkan Sang Raja Sekala Brak.
Sendratari ini
dimulakan dengan para penggawa kerajaan yang gagah dan tangkas, kemudian
masuklah para dayang bersama Sang Putri, disaat Putri Sindi sedang menari
bersama para dayangnya, masuklah salah satu Maulana yaitu Umpu Belunguh
mengutarakan maksud untuk mengajak Sang Putri tak larut dalam kesedihan
sepeninggalan ayahandanya, Sang Maulana mengajak Putri Sindi berpegang teguh
dalam ajaran yang lurus yaitu menyembah Alloh SWT. Selanjutnya keduanya pun
jatuh hati, akan tetapi Sang Putri mengutarakan satu syarat, yaitu Umpu
Belunguh harus mampu mengalahkan para punggawanya, sebagai ujian kesungguhan
dari Maulana Belunguh. Maka terjadilah pertempuran antara Umpu Belunguh dengan
para punggawa kerajaan, hampir saja Sang Maulana kalah, namun berkat doa dan
pertolongan Alloh SWT maka Umpu Belunguh memenangkan pertarungan dan akhirnya
mereka pun bersatu.
Kisah ini adalah
sebuah fakta sejarah, karena hingga saat ini keturunan dari Putri Sindi dan
Umpu Belunguh telah berjalan sebanyak tujuh belah generasi, anak keturunan Umpu
Belunguh disebut dengan Buay Belunguh dan Pemerintahan Adat seluruh keturunan
Umpu Belunguh dan Putri SIndi disebut Kepaksian Belunguh, Paksi Pak Sekala Brak
yang berpusat di Lamban Gedung Dalom di daerah Kenali Lampung Barat.
Sendratari ini
menurut sang koreografer ditampilkan perdana dalam acara Diesnatalis STIS
Jakarta TImur, dan mendapat prestasi
sebagai Penampil Terbaik Pertama ( Juara 1 ) dalam kompetisi persembahan
tarian Mahasiswa Daerah yang ada di Kampus tersebut. Dan ditampilkan kembali di Anjungan Lampung ,
yang disaksikan oleh masyarakat umum dan juga masyarakat Lampung yang ada di
Pulo Gadung Jakarta Utara, selain itu hadir juga Sekretaris Dinas Pariwisata
Lampung Barat beserta Kabid dan Kasi, Kepala UPTD Anjungan Lampung bersama
Kasubid Pagelaran dan seluru staff .
Comments
Post a Comment